Langsung ke konten utama

Studi Kasus PT. Indofood Sukses Makmur.Tbk

Nama: Annisa Shahida
Kelas: 4EA11
NPM: 10215889
BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH

Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika situasi persaingan meningkat, peran pemasaran akan makin meningkat pula dan pada saat yang sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak hanya sekedar identitas suatu produk saja dan hanya sebagai pembeda dari produk pesaing, melainkan lebih dari itu, brand memiliki ikatan emosional istimewa yang tercipta antara konsumen dengan produsen. Pesaing bisa saja menawarkan produk yang mirip, tapi mereka tidak mungkin menawarkan janji emosional yang sama.
Pasar telah dibanjiri berbagai jenis barang yang diproduksi massal, akibatnya konsumen pun menghadapi terlalu banyak pilihan produk, namun sayangnya informasi tentang kualitas-kualitas produk yang ada di pasaran sangat minimum sekali. Dalam kondisi seperti itu, produsen harus punya keahlian untuk memelihara, melindungi, dan meningkatkan kekuatan mereknya sebab pada saat brand equity sudah terbentuk, maka ia akan menjadi aset yang sangat berharga sekali bagi perusahaan. Simamora (2001: 66), dalam bukunya ”Remarketing for Business Recovery, Sebuah Pendekatan Riset” mengatakan brand equity adalah kekuatan merek atau kesaktian merek yang memberikan nilai kepada konsumen. Dengan brand equity, nilai total produk lebih tinggi dari nilai produk sebenarnya secara obyektif. Ini berarti, bila brand equity-nya tinggi, maka nilai tambah yang diperoleh konsumen dari produk tersebut akan semakin tinggi pula dibandingkan merek-merek produk lainnya.
Produk yang telah memiliki brand yang kuat akan sulit ditiru. Lain dari produk yang bisa dengan mudah ditiru oleh pesaing, sebuah brand yang kuat akan sulit ditiru karena persepsi konsumen atas nilai suatu brand tertentu itu tidak akan mudah diciptakan. Dengan brand equity yang kuat, konsumen memiliki persepsi akan mendapatkan nilai tambah dari suatu produk yang tak akan didapatkan dari produk-produk lainnya. Pola konsumsi masyarakat kini telah banyak dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup. Makanan-makanan yang cepat saji atau instan kian digemari sebagai substitusi nasi. Salah satu dari makanan cepat saji itu adalah mie instan. Produk ini bahkan kian menjadi pilihan sebagai
pengganti bahan makanan pokok. Pertimbangannya adalah kepraktisan, harga yang terjangkau, dan cukup mengenyangkan. Meningkatnya permintaan ini juga menimbulkan meningkatnya persaingan dikategori produk mie instan. Produk-produk mie instan yang ada dipasaran antara lain; dari grup Indofood ada Indomie, Sarimi dan Supermi; dari grup Wings Food ada Mie Sedaap; dari Grup ABC ada Mie ABC dan Mie President; dari PT. Delly Food SC ada Miduo dan Mie Gelas , dll.

BAB II
STUDY KASUS INDOMIE Vs MIE SEDAAP

Berada di posisi market leader tak seharusnya membuat kita lengah dan merasa tak tertandingi. Jika lengah berinovasi, jangan kaget jika ada pesaing yang siap merebut pangsa pasar.Indomie, mie instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk adalah pionir sekaligus market leader produk mie instan di Indonesia selama puluhan tahun. Mie instan keluaran perusahaan milik Sudono Salim ini pertama kali diluncurkan pada tahun 1970 dan langsung “meledak” di pasaran.Pada tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan signifikan karena Indofood terus meluncurkan berbagai varian rasa mie instan yang rasanya pas dengan selera masyarakat. Selain inovasi penciptaan berbagai varian rasa, Indomie makin dicintai karena harganya terjangkau
Munculnya pendatang baru produsen mie instan PT Sayap Mas Utama dengan produknya Mi Sedap cukup mengejutkan. Beberapa pakar pemasaran mengingatkan agar PT Indofood Sukses Makmur Tbk yang selama ini menjadi pemimpin pasar mie instan lebih waspada.Walaupun tidak seagresif Mie Sedaap, ada beberapa produk mi instan yang juga patut diperhatikan. Perusahaan-perusahaan itu, masuk ke bisnis mie dengan cara menggaet orang-orang eks Indofood. Mereka masuk dengan cara mengincar segmen khusus. Salami misalnya, menggunakan segmen religius. Unilever membidik pasar remaja menengah atas. Sedangkan segmen pasar Mie Sedaap adalah menengah ke bawah.
Target awal Mie Sedaap, untuk konsumsi sopir dan pembantu rumah tangga. Tetapi karena rasa mie-nya enak, mereka kemudian merekomendasikan ke majikan. Itulah yang kini terjadi. Secara berlahan Mi Sedap mulai menggerogoti pangsa pasar mi produk Indofood. Dengan banyaknya permintaan atas produk ini tentu pemilik toko dan gerai akan berpikir dua kali untuk tidak menyediakannya. Kenapa menolak produk yang banyak dicari konsumen tentu pikir mereka. Akhirnya Indofood menggunakan strategi seperti iklan terlampir untuk menandingi harga & popularitas Mie Sedaap yang melejit, selain itu juga meluncurkan merek tandingan Mie Sayaap dan mengubah Supermie Sedaaap (3 a) dan Sarimi Besaar untuk membuat nama merek 'sedap' seolah menjadi tenggelam.
Meski demikian, hingga saat ini Indomie yang diproduksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk masih menguasai pasar. Dominasinya begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul Mie Sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings. Meski produk ini baru diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan.
Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Siapa sangka, meski baru diluncurkan tahun 2003, Mie Sedaap mampu menggerogotimarket share Indomie hingga mencapai kemerosotan omzet 70%. Sebuah kenyataan pahit bagi Indofood yang lengah karena merasa sudah “mapan” tak tergoyahkan selama puluhan tahun. Ada banyak faktor yang menyebabkan market share Indomie perlahan-lahan tergeser oleh Mie Sedaap. Salah satunya, karena Indomie tak disiplin menjaga posisinya sebagai market leader.
Sebagaimana yang tertulis di buku Marketing Management karangan Philip Kotler 13 Ed.Chapter 11:
‘’Market leader harus menghadapi tantangan dari pesaing kecuali, dominasinya dilindungi oleh hak paten (atau monopoli hukum). Hal ini untuk mempertahankan posisinya melawan penantang. Cara alternatif untuk meningkatkan penggunaan produk adalah: mencari pengguna baru, menemukan penggunaan baru untuk produk dan meningkatkan penggunaan oleh pelanggan yang sudah ada.”

BAB III
PEMBAHASAN
NILAI PELANGGAN TOTAL
Nilai Produk
Brand name yang digunakan adalah Indomie. Satu bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbuan yangdisertakan, yaitu kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa danbawang goreng. Indomie juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.Indomie memiliki rasa yang sesuai dengan selera orang Indonesia. Indomie punselalu berusaha memenuhi keinginankonsumen yang semakin banyak, terbukti dengan semakin bertambahnya variasi produk Indomie, mulai dari mie goreng,mie soup, mie regional (mie dengan variasi rasa sesuai dengan masakan tradisionaldaerah-daerah Indonesia), mie keriting, mie vegan, serta mie jumbo.Mencakup kandungan gizi dalam indomie. Indomie diklaim sebagai makanan yangsehat dan bergizi karena memiliki berbagai kandungan giziseperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium, dan berbagai Vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12.

Nilai Pelayanan
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok(gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehinggamampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai danpenghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memilikioutlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiapgudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yangsesingkat mungkin. Di Yogyakarta agen-agen Indofood juga bekerjasamadalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Burjo(warung yang menyediakan bubur kacang hijau dan mie instan/miegoreng sebagai menu utama).

Nilai Karyawan
Dengan total tenaga kerja sekitar 62 ribu, Indofood percaya bahwakaryawan adalah salah satu kelompok paling penting dari stakeholder dan unsur penting dalam keberhasilan. Perseroan percaya bahwa setiapkaryawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan tidak hanya perusahaan, tetapi bangsa itusendiri.Indofood akan terus berjuang sepanjang tahun untuk lebih lanjut membina hubungan baik di semua tingkat staf dan manajemen untuksaling menguntungkan. Program pelatihan juga akan bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam rangka untuk membantu semua divisi dalam mempertahankan pangsa pasar dan keuntungan dipasar yang semakin kompetitif. Berbagai program pelatihan akan disajikan dalam setahun, sementara Program Pengembangan Manajerial akan diperluas ke dalam divisi-divisi lain dari perusahaan setelah

• Biaya Moneter
berkaitan harga yang harus dikorbankan untuk memperoleh barang tertentu.Indomie dapat dibeli perbungkus, dapat juga dibeli dengan peluncuranyang sukses di Memasak Minyak & Lemak dan Makanan Bumbu Divisi.

Nilai Citra
Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) programandalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusiyang optimal kepada


BIAYA PELANGGAN TOTAL
paket 5 bungkus ataupaket 1 kardus berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah danterjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Di Indonesia, perbungkus indomie dihargai hanya sekitar Rp. 1200.
•Biaya Waktu
berkaitan dengan waktu yang dikorbankan untuk mendapatkan barang tertentu.Distribusi Indomie luas > Indomie mudah diperoleh dimana saja
•Biaya Energi (tenaga fisik)
berkaitan dengan tenaga fisik yang dikeluarkan untuk mendapatkan barangtertentu.Distribusi Indomie luas > Indomie mudah diperoleh dimana saja

Nilai pelanggan yang tinggi adalah KUNCI  Untuk menghasilkan Kepuasaan Pelanggan (KepuasanPelanggan adalah perasaan kecewa atau senangseorang pelanggan yang muncul setelahmembandingkan antara kinerja (hasil) produk yangdiperoleh terhadap kinerja (hasil) produk yangdiharapkan)Implikasi :
Begitu kuatnya citra Indomie di pasarsehingga masyarakat menganggap seolah mie instanadalah Indomie Nilai Pelanggan > Biaya Pelanggan = Kepuasan PelangganKesetiaan Pelanggan

KEPUASAN TOTAL PELANGGAN INDOMIE
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelahmembandingkan kinerja produk yang dipikirkannya dengan kinerja produk yangdiharapkannya
Yang menjadi harapan konsumen dari suatu produk mie instan antara lain:
1.Praktis
2.Mudah disajikan
3.Harga Terjangkau
4.Pengganti makanan pokokKinerja (hasil) yang ditawarkan Indomie sebagai produk mie instan pertama kali diIndonesia

Berhasil memenuhi harapan konsumen tersebut dan bahkan melebihi harapan sehingga konsumen memiliki tingkat kepuasan yang sangat tinggi terhadap produk Indomie. Mengukur Kepuasan Pelanggan Indomie Pelanggan yang sangat Puas terhadap suatu produk, ciri-cirinya:
• Lebih lama setia terhadap produk
• Berkomitmen membeli lagi produk lama ataupun produk  baru yangdikeluarkan    produsen di masa depan meski situasi pasar berpotensi menyebabkan peralihan perilaku (kesetiaan)
• Membicarakan hal-hal menyenangkan mengenai perusahaan danproduk
• Tidak terpengaruh merek pesaing / kompetitor
Kepuasan atau rasa senang yang tinggi dari konsumen terhadap suatuproduk akan menciptakan ikatan emosional yang tinggi 
pula terhadapproduk tersebut.

Sebutan "Indomie" dijadikan istilah generik yang merujuk kepadasemua merek mie Instan di Indonesia
•Tidak jarang orang membawa Indomie ke luar negeri bila makanandi luar tidak cocok.
•Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering sekalimenyumbang mi instan seperti Indomie
•Membuat orang sebelumnya tidak makan mie menjadi makan mie
•Untuk beberapa orang, Indomie menjadi makanan pokok dandimakan dengan nasi putih sebagai Lauk


FRAMEWORK FOR CRM(CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING)
a. Identifikasi calon dan pelanggan
b. Bedakan pelanggan berdasarkan kebutuhan dan nilai mereka bagi perusahaan
c. Berinteraksi dengan masing-masing Pelanggan untuk memperbaiki pengetahuan
d. Sesuaikan produk, layanan dan pesan dengankebutuhan masing-masing pelanggan

STRATEGI CRM INDOMIE
1.      Mengurangi tingkat perpindahan pelanggan Indomie kemerek lain
2.      Meningkatkan lamanya relasional pelanggan Indomie
3.      Meninggikan potensi pertumbuhan masing-masingpelanggan
4.      Membuat pelanggan bermanfaat tinggi
5.      Fokus pada pelanggan yang bernilai tinggi

MENGURANGI PERPINDAHAN PELANGGAN
Ada 5 (lima) langkah :
1. Menentukan dan mengukur tingkat retensi.
2. Membedakan penyebab erosi pelanggan dan mengidentifikasi pelanggan yang dapat      dikeloladengan baik.
3.  Mengestimasi berapa banyak laba yang hilang ketikakehilangan pelanggan.
4.  Menggambarkan berapa banyak biaya untukmengurangi angka perpindahan pelanggan.
5   Mendengarkan pelanggan

MEMAKSIMALKAN NILAI MASA – HIDUP PELANGGAN
Mengukur Nilai Seumur Hidup Pelanggan

Nilai seumur hidup pelanggan (CL– Custoer Life Value) menggambarkannilai sekarang arus laba masa depan yang diharapkan selama pembelianseumur hidup pelanggan


BAB IV
KESIMPULAN

  1. KESIMPULAN
Pesaing yang muncul dengan banyak keunggulan dan kelebihan dimana hal tersebut dapat membahayakan atau mengurangi pendapatan suatu produksi sangat perlu diwaspadai agar setiap produk baru tidak dapat berkembang pesat dalam waktu singkat. Selain itu,untuk mengantisipasi akan berdampak besar produk tersebut pada usaha kita,maka kita harus membuat strategi yang dapat membuat masyarakat lebih tertarik dan setia pada produk kita. Misal kita membuat inovasi baru dimana produk lain belum pernah mencoba atau memakai inovsi tersebut.
Dengan begitu pelanggan akan semakin puas terhadap produk yang kita keluarkan. Strategi yang kita pilih sangat berpengaruh pada produk kita. Berpengaruh apa akan diterima atau tidak. Apakah akan sukses atau tidak. Namun jika strategi yang kita terapkan sangat inovatif cocok dan sesuai untuk mengenalkan produk kita dipasaran maka kita akan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebagai contohnya mie sedap  dengan tujuan agar bisa dinikmati oleh semua orang dan bukan hanya orang kalangan menengah atas saja. Sekarang mie sedap sudah berhasil menguasai pasar walau tidak mendominasi namun dapat mengenyahkan indomie di pasar mie instan Indonesia.

Daftar Pustaka

http://argafeb.blogspot.in/2014/01/etika-bisnis-analisis-kasus.html. Diakses pada tanggal 27 Maret 2016
http://dickirohman07.blogspot.com/2016/11/studi-kasus-pt-indofood-sukses-makmurtbk.html



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kasus pelanggaran rtika bisnis oleh PT.NESTLE

Nama: Annisa Shahida Kelas: 3EA11 PENGERTIAN ETIKA BISNIS Etika bisnis merupakan landasan tentang moralitas dalam ekonomi atau bisnis dan semua pihak yang terkait untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan ilmu ekonomi dan mencapai tujuan atau mendapatkan laba, sehingga kita harus menguasai sudut pandang ekonomi, hukum dan etika maupun moral agar bisa mencapai target yang diinginkan. Moralitas selalu berkaitan dengan apa yang dilakukan oleh manusia, aspek baik atau buruk yang dilakukan oleh seseorang. Tetapi sampai sekarang masih belom pernah etika bisnis mendapat begitu banyak perhatian seperti sekarang. Perilaku tidak etis dalam kegiatan bisnis sering juga terjadi karena peluang yang diberikan oleh peraturan perundang-undangan yang kemudian disahkan dan disalah gunakan dalam penerapannya dan kemudian dipakai sebagai dasar untuk melakukan perbuatan yang melanggar etika bisnis. PRINSIP ETIKA BISNIS Secara umum etika bisnis harus ditempuh oleh perusahaan agar tercapai

Norma, Moral dan Etika dalam bisnis global (Mc Donald)

Nama: Annisa Shahida Kelas: 3EA11 NPM: 10215889 PENGERTIAN ETIKA BISNIS Pergertian Etika Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat . Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain. Etika mempelajari dan menentukan apakah suatu tindakan bernilai baik atau buruk dan tindakan apayang seharusnya dilakukan dengan benar atau tidak benar (salah) Peranan etika adalah sebagai tolok ukur kesadaran manusia untuk melakukan tindakan yang bertanggung jawab sedangkan manfaat etika yaitu mengajak orang bersikap kritis, rasional dan otonom menuju suasana tertib, damai dan sejahtera. Pengertian etika = moralitas Moralitas berasal dari kata Latin Mos (jamak – Mores) berarti adat istia