Unsur-unsur
yang membangun manusia
Dari sekian banyak unsur yang membangun manusia di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Hakikat Manusia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hakikat adalah intisari atau dasar.Selain itu, hakikat juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa yang dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :
A. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
B. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu balk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah did (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.
C. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
D. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur identik dengan bangsa asia, contohnya negara indonesia.
Kepribadian bangsa timur itu memiliki ciri-ciri :
- ramah terhadap sesama
- saling gotong royong
- saling tolong- menolong
- saling menghargai
- lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik
Sedangkan bangsa barat, individualis(mementingkan diri sendiri),pikiran logis, dan terbuka
Contoh:
* kepribadian bangsa timur akan dalam ha lpakaian akan tertutup dibandingkan dengan bangsa barat karena memiliki rasa malu yang sangat tinggi. Sedangkan bangsa barat lebih cenderung terbuka.
*kepribadian bangsa timur lebih mengajarkan untuk bersopan-santun dan bertata krama,sedangkan bangsa barat cuek2 saja.
Dari sekian banyak unsur yang membangun manusia di sederhanakan menjadi 2 klasifikasi, yaitu unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia:
1. Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
a. Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat dan menempati ruang dan waktu
b. Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak
c. Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran
d. Nafas, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri
2. Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :
a. Id yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
b. Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan udua tahun.
c. Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.
Hakikat Manusia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia hakikat adalah intisari atau dasar.Selain itu, hakikat juga memiliki arti sebagai kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat di katakan bahwa yang dimaksud dengan hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri yaitu :
A. Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi.Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap.Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi.jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
B. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia.Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi.Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya.
Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya :
1) Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis,yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu balk, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah did (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.
C. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
D. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Soren Kienkegaard seorang filsuf Denmark pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya (ekologi), memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.
Kepribadian bangsa timur
Kepribadian bangsa timur identik dengan bangsa asia, contohnya negara indonesia.
Kepribadian bangsa timur itu memiliki ciri-ciri :
- ramah terhadap sesama
- saling gotong royong
- saling tolong- menolong
- saling menghargai
- lebih mementingkan kehidupan rohani, mistik
Sedangkan bangsa barat, individualis(mementingkan diri sendiri),pikiran logis, dan terbuka
Contoh:
* kepribadian bangsa timur akan dalam ha lpakaian akan tertutup dibandingkan dengan bangsa barat karena memiliki rasa malu yang sangat tinggi. Sedangkan bangsa barat lebih cenderung terbuka.
*kepribadian bangsa timur lebih mengajarkan untuk bersopan-santun dan bertata krama,sedangkan bangsa barat cuek2 saja.
( BAGAN PSIKO-SOSIOGRAM MANUSIA )
Pada hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu
ikatan yang tidak mungkin bisa dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia
diciptakan oleh Tuhan secara sempurna untuk menjalankan hakekatnya sebagai
manusia bumi. Setiap manusia pasti akan meneruskan budaya yang telah ada dari
jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut terus – menerus seiring jalannya
waktu.
DEFINISI KEBUDAYAAN
1. Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang
sebagai anggota masyarakat.
2. M. Jacobs dan B.J. Stern
Kebudayaan mencakup keseluruhan
yang meliputi bentuk teknologi sosial, ideologi, religi, dan kesenian serta benda, yang kesemuanya
merupakan warisan sosial.
3. Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
4. Dr. K. Kupper
Kebudayaan merupakan sistem
gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan
berperilaku, baik secara individu maupun kelompok.
5. William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat
peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang
jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang
layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.
6. Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman
dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai
rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
7. Francis Merill
·
Pola-pola
perilaku yang dihasilkan oleh interaksi sosial
·
Semua perilaku
dan semua produk yang dihasilkan oleh sesorang sebagai anggota suatu masyarakat
yang ditemukan melalui interaksi simbolis.
8. Bounded et.al
Kebudayaan adalah sesuatu yang
terbentuk oleh pengembangan dan transmisi dari kepercayaan manusia melalui
simbol-simbol tertentu, misalnya simbol bahasa sebagai rangkaian simbol yang
digunakan untuk mengalihkan keyakinan budaya diantara para anggota suatu
masyarakat. Pesan-pesan tentang kebudayaan yang di harapkan dapat di temukan di
dalam media, pemerintahan, intitusi agama, sistem pendidikan dan semacam itu.
9. Mitchell (Dictionary of
Soriblogy)
Kebudayaan adalah sebagian
perulangan keseluruhan tindakan atau aktivitas manusia dan produk yang
dihasilkan manusia yang telah memasyarakat secara sosial dan bukan sekedar
dialihkan secara genetikal.
10. Robert H Lowie
Kebudayaan adalah segala sesuatu
yang diperoleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma
artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya
sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui
pendidikan formal atau informal.
11. Arkeolog R. Seokmono
Kebudayaan adalah seluruh hasil
usaha manusia, baik berupa benda ataupun hanya berupa buah pikiran dan dalam
penghidupan.
Kebudayaan adalah seperangkat
peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang
jika dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang
layak dan dapat di terima oleh semua masyarakat.
7 Unsur Universal Kebudayaan
Pengetian Kebudayaan dan Peradaban
Menurut Ki Hajar Dewantara: “Kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup
bermasyarakat” sedangkan menurut Koentjaraningrat, guru besar Antropologi di
Universitas Indonesia: “Kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan
dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan cara belajar”.
Dari uraian di
atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. kebudayaan itu
hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;
2. kebudayaan itu
tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar;
dan
3. kebudayaan itu
didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
1. Sistem kepercayaan
Sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia, maka masyarakat Indonesia
sebelum adanya pengaruh Hindu-Buddha juga telah mempercayai adanya kekuatan di
luar diri mereka. Hal ini juga tidak terlepas dari kehidupan mereka.
yang berladang dan bersawah. Kehidupan ini hanya dapat berjalan dalam masyarakat yang sudah teratur, yang telah mengetahui hak dan kewajibannya. Ini berarti telah ada organisasi dan yang menjadi pusat organisasi ialah desa dan ada aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama. Dalam suasana untuk saling memahami, saling menghargai, tolong menolong dan bertanggung jawab, maka muncullah faktor baru, yakni pemimpin (ketua desa/datuk). Yang memegang pimpinan adalah ketua adat, yang dianggap memiliki kelebihan dari yang lain. Ia harus melindungi anggotanya dari serangan kelompok lain, atau ancaman binatang buas sehingga tercipta kemakmuran, kesejahteraan dan ketentraman. Pemimpin bekerja untuk kepentingan seluruh desa, maka masyarakat berhutang budi kepada pemimpinnya. Sifat kerja sama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan, yakni memuja roh nenek moyang, memuja roh jahat dan roh baik bahkan mereka percaya bahwa tiap-tiap benda memiliki roh. Dengan demikian muncullah Animisme, Dinamisme, dan Totemisme.
a. Animisme
kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang
b. Dinamisme
kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci.
c. Totemisme
kepercayaanmenghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan dianggapnya seketurunan
yang berladang dan bersawah. Kehidupan ini hanya dapat berjalan dalam masyarakat yang sudah teratur, yang telah mengetahui hak dan kewajibannya. Ini berarti telah ada organisasi dan yang menjadi pusat organisasi ialah desa dan ada aturan-aturan yang harus dipatuhi bersama. Dalam suasana untuk saling memahami, saling menghargai, tolong menolong dan bertanggung jawab, maka muncullah faktor baru, yakni pemimpin (ketua desa/datuk). Yang memegang pimpinan adalah ketua adat, yang dianggap memiliki kelebihan dari yang lain. Ia harus melindungi anggotanya dari serangan kelompok lain, atau ancaman binatang buas sehingga tercipta kemakmuran, kesejahteraan dan ketentraman. Pemimpin bekerja untuk kepentingan seluruh desa, maka masyarakat berhutang budi kepada pemimpinnya. Sifat kerja sama antara rakyat dan pemimpinnya membentuk persatuan yang kuat, memunculkan kepercayaan, yakni memuja roh nenek moyang, memuja roh jahat dan roh baik bahkan mereka percaya bahwa tiap-tiap benda memiliki roh. Dengan demikian muncullah Animisme, Dinamisme, dan Totemisme.
a. Animisme
kepercayaan yang memuja arwah dari nenek moyang
b. Dinamisme
kepercayaan bahwa pada benda-benda tertentu baik benda hidup atau mati bahkan juga benda-benda ciptaan (seperti tombak dan keris) mempunyai kekuatan gaib dan dianggap bersifat suci.
c. Totemisme
kepercayaanmenghormati binatang-binatang tertentu untuk dipuja dan dianggapnya seketurunan
2. Sistem kemasyarakatan atau
organisasi social
Pada masa berburu
dan mengumpulkan makanan,masyarakatnya hidup berkelompok-kelompok dalam jumlah
yang kecil. Tetapi hubungan antara kelompoknya sudah erat karena mereka harus
bersama-sama menghadapi kondisi alam yang berat,sehingga system kemasyarakatan
yang muncul saat itu sangat sederhana.
Tetapi pada masa bercocok tanam,kehidupan masyarakat yang sudah menetap semakin
mengalami perkembangan dan hal inilah mendorong masyarakat untuk membentuk
keteraturan hidup.
Selanjutnya sistem kemasyarakatan terus mengalami perkembangan khusunya pada
masa perundagian. Karna pada masa ini kehidupan masyarakat lebih kompleks.
Masyarakat terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok sesuai bidang keahliannya.
3. Sistem pengetahuan
Sejak zaman Neolithikum,
masyarakat Indonesia telah mengenal pengetahuan yang tinggi, dimana masyarakat
telah dapat memanfaatkan angin musim sebagai tenaga penggerak dalam aktivitas
perdagangan dan pelayaran juga mengenal astronomi atau ilmu perbintangan
sebagai petunjuk arah pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang
pertanian.
Selain berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, juga dikenal oleh masyarakat
prasejarah terutama pada zaman perundagian, yaitu teknologi pengecoran logam
sehingga pada masa perundagian masyarakat sudah mampu menghasilkan alat-alat
kehidupan yang terbuat dari logam.
4. Bahasa
5. Kesenian
Kesenian dikenal oleh masyarakat
prasejarah pada zaman mesolithikum yang dibuktikan dengan adanya lukisan-lukisan
pada dinding-dinding gua. Untuk selanjutnya kesenian mengalami perkembangan
yang pesat pada zaman neolithikum, karena pada masa bercocok tanam terdapat
waktu senggang dari menanam hingga panen. Yang dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk menyalurkan jiwa seni, dari seni membatik, gamelan, bahkan wayang.
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan
prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar
pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan
bagian-bagian penting dari kehidupan.Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat
hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal
gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu
menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan
tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang
masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan
selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain
seperti seni
patung dan seni
keramik.
6. Sistem mata pencaharian hidup
Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Pada masa ini secara fisik manusia masih terbatas usahanya dalam
menghadapikondisi alam. Tingkat berpikir manusia yang masih rendah menyebabkan
hidupnya berpindah-pindah tempat dan menggantungkan hidupnya kepada alam dengan
cara berburu dan mengumpulkan makanan.
Masa Bercocok Tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul
upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa tertentu.
Dari upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi tergantung
kepada alam.
Masa Perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk
mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli
mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
7. Sistem peralatan hidup
Zaman Batu
Zaman batu adalah suatu periode ketika peralatan hidup manusia secara dominan
terbuat dari batu, Zaman batu terbagi atas zaman batu tua, zaman batu madya,
zaman batu baru, dan zaman batu besar.
a. Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
§ Kapak genggam
atau kapak perimbas berfungsi untuk menggali umbi, memotong, dan
menguliti binatang. Kapak perimbas berfungsi untuk merimbas kayu, memecah
tulang, dan sebagai senjata,
§ Alat-alat dari
tulang dan tanduk binatang berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek, dan
tombak.
§ Alat serpih
(flakes) Biasanya digunakan untuk mengiris daging atau memotong umbi-umbian dan
buah-buahan.
b. Zaman Batu Madya (Mesolithikum)
Pada zaman ini alat-alat dari batu sudah mulai digosok,
tetapi belum halus.
§ Kapak Sumatra (pebble).
§ Batu Pipisan
digunakan untuk menggiling makanan, menghaluskan cat merah (seperti Nampak dari
bekas-bekasnya).
§ Kjokkenmoddinger
adalah sampah daur (bahasa Denmark) kjokken = dapur, modding = sampah. Sampah
ini berwujud kulit siput dan kerang yang menumpuk ribuan tahun sehingga
membentuk bukit, tingginnya karang-karang mencapai 7 meter dan sudah menjadi
fosil
§ Abris Sous Roche
adalah tempat tinggal zaman prasejarah yang berwujud goa-goa dan ceruk-ceruk di
dalam batu karang untuk berlindung. Dari goa ini berhasil ditemukan beberapa
artefak atau peninggalan prasejarah, misalnya: flakes, ujung anak panah, alat-alat
dari tulang , tanduk rusa, alat-alat dari perunggu dan besi juga fosil dari
manusia Papua Melanesoid.
c. Zaman Batu Baru (Neolithikum)
Pada zaman neolithikum, peralatan dari batu sudah digosok
halus karena mereka sudah mengenal teknik mengasah dan mengupam. Peralatan itu
antara lain sebagai berikut.
§ Kapak persegi
untuk mengerjakan kayu.
§ Kapak bahu adalah
kapak persegi, namun pada tangkai diberi “leher” sehingga menyerupai bentuk
botol persegi.
§ Kapak lonjong adalah
kapak dengan penampang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong banyak
disebut sebagai kapak Irian karena banyak ditemukan di Irian (Papua).
Adapun benda-benda lain dari zaman neolithikum adalah sebagai berikut.
§ Perhiasan ,
§ Tembikar
§ Pakaian
d. Zaman Batu Besar (Megalithikum)
§ Menhir, digunakan
sebagai media untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang.
§ Dolmen digunakan
untuk meletakkan sesajian dan pemujaan kepada nenek moyang. Ada pula sebagai
tempat menguburkan mayat.
§ Sarkofagus atau
Keranda merupakan peti mayat yang terbuat dari batu.
§ Kubur batu,
adalah peti mayat dari batu,
§ Punden berundak,
digunakan untuk melakukan pemujaan terhadap roh nenek moyang.
§ Waruga, yaitu kubur
batu yang berbentukkubus atau bulat. Bangunan ini terbuat dari batu besar yang
utuh.
§ Arca atau patung
yaitu bangunan yang terbuat dari batu besar berbentuk binatang atau manusia
yang melsmbsngkan nenek moyang serta dipuja-puja.
2. Zaman Logam (Perundagian)
Pada zaman Logam orang sudah dapat
membuat alat-alat dari logam di samping alat-alat dari batu. Orang sudah mengenal teknik
melebur logam, mencetaknya menjadi alat-alat yang diinginkannya.
a. Zaman tembaga
b. Zaman perunggu
c. Zaman besi
Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan
Berikut ini
merupakan faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur
kebudayaan :
1. Terbiasanya
masyarakat tersebut mempunyai hubungan/kontak kebudayaan dengan orang-orang
yang berasal dari luar masyarakat tersebut, yang mempunyai kebudayaan yang
berbeda. Sebuah masyarakat yang terbuka bagi hubungan-hubungan dengan orang
yang beraneka ragam kebudayaannya, cenderung menghasilkan warga masyarakat yang
bersikap terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan asing. Sikap mudah menerima
kebudayaan asing lebih-lebih lagi nampak menonjol kalau masyarakat tersebut
menekankan pada ide bahwa kemajuan dapat dicapai dengan adanya sesuatu yang
baru, yaitu baik yang datang dan berasal dari dalam masyarakat itu sendiri,
maupun yang berasal dari kebudayaan yang datang dari luar.
2. Kalau
pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam kebudayaan tersebut
ditentukan oleh nilai-nilai yang bersumber pada ajaran agama; dan ajaran ini terjalin
erat dalam keseluruhan pranata yang ada dalam masyarakat tersebut; maka
penerimaan unsur-unsur kebudayaan yang baru atau asing selalu mengalami
kelambatan karena harus di sensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan
pada ajaran agama yang berlaku. Dengan demikian, suatu unsur kebudayaan baru
akan dapat diterima jika unsur kebudayaan yang baru tersebut tidak bertentangan
dengan ajaran agama yang berlaku, dan karenanya tidak akan merusak
pranata-pranata yang sudah ada.
3. Corak struktur
sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan unsur kebudayaan
baru. Suatu struktur sosial yang didasarkan atas sistem otoriter akan sukar
untuk dapat menerima suatu unsur kebudayaan baru, kecuali kalau unsur
kebudayaan baru tadi secara langsung atau tidak langsung dirasakan oleh rezim
yang berkuasa sebagai sesuatu yang menguntungkan mereka.
4. Suatu unsur
kebudayaan baru dengan lebih mudah diterima oleh suatu masyarakat kalau
sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya
unsur kebudayaan yang baru tersebut. Di pedesaan di pulau Jawa, adanya sepeda
sebagai alat pengangkut dapat menjadi landasan memudahkan di terimanya sepeda
motor di daerah pedesaan di Jawa; dan memang dalam kenyataan demikian.
5. Sebuah unsur baru
yang mempunyai skala kegiatan yang terbatas dan dapat dengan mudah dibuktikan
kebenarannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan, dibandingkan dengan
sesuatu unsur kebudayaan yang mempunyai skala luas dan yang sukar secara
konkrit dibuktikan kegunaannya. Contohnya adalah diterimanya radio transistor
dengan mudah oleh warga masyarakat Indonesia, dan bahkan dari golongan
berpenghasilan rendah merupakan benda yang biasa dipunyai.
Penyebab
Terjadinya Perubahan Kebudayaan
Perubahan sosial
dan kebudayaan di masyarakat dapat terjadi karena adanya sebab-sebab yang
berasal dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
a . Sebab-Sebab
yang Berasal dari Dalam Masyarakat (Sebab Intern)
Berikut ini sebab-sebab perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat
(sebab intern)
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
1) Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk.
2) Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama (invention).
3) Munculnya berbagai bentuk pertentangan (conflict) dalam masyarakat.
4) Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan-perubahan besar. Misalnya, Revolusi Rusia (Oktober 1917) yang mampu menggulingkan pemerintahan kekaisaran dan mengubahnya menjadi sistem diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin Marxis. Revolusi tersebut menyebabkan perubahan yang mendasar, baik dari tatanan negara hingga tatanan dalam keluarga.
b . Sebab-Sebab
yang Berasal dari Luar Masyarakat (Sebab Ekstern)
Perubahan sosial dan kebudayaan juga dapat terjadi karena adanya sebab-sebab
yang berasal dari luar masyarakat (sebab ekstern). Berikut ini sebab-sebab yang
berasal dari luar masyarakat.
2) Adanya peperangan, baik perang saudara maupun perang antarnegara dapat me-nyebabkan perubahan, karena pihak yang menang biasanya akan dapat memaksakan ideologi dan kebudayaannya kepada pihak yang kalah.
3) Adanya pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Bertemunya dua kebudayaan yang berbeda akan menghasilkan perubahan. Jika pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect. Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser atau diganti oleh unsur-unsur kebudayaan baru tersebut
Nama : Annisa Shahida
Kelas: 1EA07
NPM: 10215889
Sumber:http://afiffakhriabdurasyid.blogspot.co.id/2014/11/unsur-unsur-yang-membangun-manusia.html
Komentar
Posting Komentar